Suatu bentuk penarikan simpulan yang didasarkan oleh informasi kuantitatif dan data numerik disebut sebagai penalaran kuantitatif (quantitative reasoning). Umumnya, bentuk penalaran kuantitatif digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dilakukan melalui identifikasi penyebab. Jenis penalaran ini, selain dikembangkan untuk mengolah informasi kuantitatif, juga digunakan untuk menentukan rangkaian prosedur matematika yang dapat diterapkan pada masalah tertentu hingga ditemukan suatu solusi. Kemampuan penalaran ini tidak terbatas hanya untuk penerapan ilmu matematika secara formal, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan hingga kegiatan sehari-hari, seperti dalam membuat anggaran belanja bulanan. Dalam mengerjakan soal penalaran kuantitatif, kemampuan berpikir dilatih dengan melibatkan penggunaan operasi hitung bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian), persentase, statistika, dan pemahaman pola barisan aritmetika.
Selain matematika dasar, berbeda dengan jenis soal penalaran umum lainnya, soal-soal penalaran kuantitatif dikerjakan menggunakan informasi numerik bentuk visual yang termuat pada soal, contohnya dalam bentuk tabel data, grafik, garis tren, dan diagram. Oleh karena itu, dalam pengerjaannya, memiliki kemampuan interpretasi dan pemahaman data infografis sangatlah penting. Secara singkat, penalaran kuantitatif adalah penalaran yang pengembangannya berguna untuk menganalisis informasi kuantitatif dan menentukan penerapan prosedur matematika yang sesuai dalam proses pemecahan masalah sehingga kunci dalam mengerjakan bentuk soal penalaran kualitatif adalah keterampilan terkait matematika dasar.
Menganalisis Informasi dari Tabel dan Grafik
Visualisasi data, baik dalam bentuk tabel maupun grafik, keduanya sama-sama merupakan cara penyajian data. Perbedaan antara keduanya adalah keseluruhan tampilan visual. Secara definisi, tabel merupakan bentuk penyajian data numerik yang disusun secara sistematik dalam suatu baris dan deret, sedangkan grafik merupakan bentuk penyajian data yang terlebih dahulu telah dibentuk menjadi tabel sehingga pola naik-turun suatu data dapat teramati melalui fluktuasi yang terbentuk. Pembacaan data dalam bentuk tabel dan grafik dapat dilakukan dengan teknik membaca memindai. Teknik membaca memindai atau disebut dengan teknik screening, dapat diterapkan untuk mengerjakan soal SNBT/UTBK bentuk penalaran kuantitatif karena bersesuaian dengan durasi pengerjaan tes yang cukup singkat. Teknik membaca memindai merupakan metode membaca cepat dan sekilas, tetapi tetap dengan ketelitian untuk mendapatkan fakta atau informasi relevan dari data visual yang telah disajikan.
Berikut adalah langkah membaca memindai untuk menganalisis informasi dari data dalam bentuk tabel dan grafik.
a. Perhatikan pertanyaan yang disajikan bersamaan dengan tabel/grafik dan ambil informasi yang tertera pada judul.
b. Tentukan kata yang ingin dicari sesuai dengan pertanyaan. Tabel biasanya terdiri atas kolom dan baris, perhatikan indeks yang umumnya berada di kolom paling kiri. Berbeda dengan tabel, membaca data dalam bentuk grafik dapat dilakukan dengan memerhatikan label pada sumbu \(X\) (garis horizontal) terhadap sumbu \(Y\) (garis vertikal).
c. Bacalah dengan cermat kemudian berikan tanda pada data yang dibutuhkan sesuai dengan pertanyaan yang telah diberikan.
d. Setelah informasi dalam tabel atau grafik berhasil dianalisis, buatlah rangkuman singkat dari informasi yang telah diberikan kemudian jawablah pertanyaan yang ada.